Fuzzy Type 2 Rough Set Expert System for Coronary Artery Disease Diagnosis

3 Agustus 20153 Agustus 2015 Noor Akhmad Setiawan 0 Comment

Noor Akhmad Setiawan Electrical Engineering and Information Technology Department Universitas Gadjah Mada Indonesia Coronary artery disease (CAD) is considered as the first killer disease in the world. [1][2]. Diagnosis of coronary artery disease is difficult, especially when there is no symptom. Much information from patients are needed in order to draw the correct diagnosis. It will be beneficial to use an advanced computer method such as artificial intelligence to build a decision support system for the diagnosis of coronary artery disease. CAD is caused by the accumulation of plaques within the walls of the coronary arteries that supply blood to

Resume Artikel Teknologi

Produksi Propilena dari Propana dan Oksigen

3 Agustus 20154 Agustus 2015 Meilana Dharma Putra 0 Comment

Meilana Dharma Putra Program Studi Teknik Kimia Fakulatas Teknik Universitas Lambung Mangkurat Propilena adalah salah satu hidrokarbon (kelompok olefin) yang sangat penting. Senyawa ini digunakan sebagai bahan dasar produksi beragam material seperti plastik, serat, film, tekstil, farmasi, dll. Proses produksi propilena dari propana dan oksigen adalah sangat menjajikan dan juga sebagai proses alternatif dari proses steam cracking ataupun katalisis dehidrogenasi. Hal ini dikarenakan, keberadaan oksigen sebagai reaktan bermanfaat dalam menurunkan penggunaan energi didalam proses dan menghindari proses regenerasi katalis. Namun secara umum, untuk memperoleh yield dan selektivitas yang tinggi dari propilena melalui proses tersebut adalah masih cukup sulit dikarenakan keberadaan

Resume Artikel Sains

Sintesa Membrane Komposit dengan Metode Layer by Layer untuk Desalinasi Air Laut

3 Agustus 201520 Agustus 2015 Farid Fadhillah 0 Comment

Farid Fadhillah Chemical Engineering Department Al Imam Muhammad Ibn Saud Islamic University Riyadh, KSA Ketersediaan air bersih telah menjadi masalah global yang dihadapi oleh banyak negara. Permasalahan ini bahkan diprediksi semakin parah dalam satu dekade kedepan. Pada tahun 2004, WHO/UNICEF melaporkan sebanyak 1.1 miliar orang tidak memiliki akses ke persediaan air bersih sementara populasi yang hanya memiliki sedikit akses ke persediaan air bersih jumlahnya dua kali lipat. Dua masalah ini menyebabkan tingginya angka kematian akibat penyakit diare [1]. Ada beberapa metode yang telah dikembangkan untuk mengatasi permasalahan ketersedian air bersih, diantaranya melalui desinfeksi air, dekontaminasi air, reklamasi air dan desalinasi air.

Informasi Resume Artikel

Sistem Monitoring dan Diagnosis Diabetic Retinopathy

3 Agustus 20153 Agustus 2015 Hanung Adi Nugroho 0 Comment

Hanung Adi Nugroho Jurusan Teknik Elektro dan Teknologi Informasi Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada Jl. Grafika 2, Kampus UGM, Yogyakarta 55281, INDONESIA Diabetic Retinopathy (DR) adalah komplikasi dari penyakit diabetes mellitus (DM) yang menyerang retina. Penyakit ini merupakan kelainan retina yang dialami oleh sebagian besar pasien penderita DM tipe II. Pendeteksian dini dan monitoring penyakit DR penting dilakukan untuk mengatasi akibat buruk yang ditimbulkan dari penyakit DR yaitu dapat menyebabkan kebutaan pada penderita tingkat akut. Penelitian ini bertujuan untuk merancang sebuah sistem monitoring dan diagnosis penyakit DR yang dapat menganalisis citra retina secara otomatis [1]. Sistem ini menganalisis citra warna

Artikel

Mengenal Metodologi Penelitian

27 Juli 20153 Agustus 2015 Andy Octavian Latief, M.Sc 0 Comment

Sains adalah sebuah sistem yang menggunakan pendekatan yang sistematis untuk mempelajari alam semesta. Salah satu aspek penting dari sains yang harus dimiliki oleh setiap teori di dalamnya adalah bahwa semua informasi yang dijabarkan itu harus berlandaskan pada data dan dapat diulang melalui observasi atau eksperimen oleh peneliti lainnya. Konsekuensi bahwa “informasi dalam sains itu harus berdasarkan pada data” adalah bahwa informasi yang tidak bisa diamati menggunakan panca indra itu tidak bisa dimasukkan ke dalam ranah sains. Sedangkan konsekuensi bahwa “informasi dalam sains itu dapat diulang melalui observasi atau eksperimen oleh peneliti lainnya” adalah bahwa setiap informasi dalam sains itu dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.